Sabtu, 03 Agustus 2013

Koneksi

Sudah sangat lama saya tidak menulis di media ini. Padahal, berminggu-minggu sebelum ini saya banyak dapat ide, tapi sekarang semuanya menguap. Ada yang menghalangi saya untuk menulis kala itu. Koneksi. 

Sesuatu yang terputus, memang sangat menghambat, apalagi jika yang terputus adalah yang satu ini - koneksi. Bukan sembarang koneksi, melainkan koneksi internet. Bagaimana bisa saya log in di blogger kalau koneksi internet di rumah saya ngambek dan hanya dapat terhubung sesingkat kita melihat pancaran kembang api. 

Bukan hanya saya yang terhambat menulis akibat koneksi yang abal-abal ini, tetapi kakak saya justru yang paling ribut. Katanya ada banyak email yang harus dibalas - email dari dosennya. Sebenarnya saya juga kasihan melihat dia kelimpungan, tapi mau bagaimana lagi, keluarga kami sudah berkali-kali mengabarkan gangguan internet ke pihak provider, tetapi teknisi dari providernya baru datang siang tadi. Ah biarlah, yang penting sekarang internetnya sudah bisa dipakai lagi. Alhamdulillah. 

Kalau masalah koneksi internet yang terputus sementara waktu saja bisa membuat orang kebingungan, kelimpungan, gelisah, bagaimana dengan koneksi antarsesama manusia? Apakah bila kita kehilangan koneksi dengan teman lama kemudian kita bingung? limpung? gelisah? Tidak juga. 

Teman itu selalu menjadi status, tapi tidak selalu stagnan dan mengikuti kita. teman datang dan pergi. teman les saya dulu di tempat kursus - saya sudah tidak tahu di mana saja mereka. teman saya di satu dojang Tae kwon do, tidak semuanya saya tahu keberadaan mereka sekarang. Tapi saya tidak pernah bimbang. Di sini masih banyak teman, kian hari kian banyak. dari kakak kelas sampai adik kelas, semuanya teman. setiap tahun bertambah adik kelas, berarti tambah teman, tambah follower di twitter (terutama security, ya nggak?). Semua orang pasti seperti itu. 

Tapi ada kalanya, ketika kita memiliki teman yang dulunya dekat, tiba-tiba hubungan menjadi renggang, dan koneksi pun perlahan musnah. Saya juga pernah alami itu, dengan teman SD saya. Saya masih selalu ingat dia, kadang melihat dia, tapi tidak pernah bertegur sapa. Mengapa? karena musnahnya koneksi di antara kami. Saya sendiri bingung, bagaimana bisa koneksi ini terputus, padahal perangkat canggih hadir di mana-mana. Koneksi batinlah yang mungkin menjadi faktor utama terjadinya kemusnahan koneksi antara kami. 

Di hari kemenangan, biasanya orang-orang sibuk berkumpul dengan keluarga besar merangkai kembali koneksi-koneksi yang tidak terjalin teratur. Hanya setahun sekali, akan tetapi koneksi itu bisa tersambung kembali, meski hanya hangat-hangat tahi ayam sekitar waktu lebaran. Saya hanya berharap suatu saat ketika saya sudah besar, bisa menyambung koneksi yang baik dengan teman-teman saya dari masa lalu hingga masa depan. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar