Kamus besar bahasa Indonesia
"Mereka rugi karena tidak menguntungkan kami. salah sendiri."
sis·tem /sistém/ n 1 perangkat unsur yg secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas: -- pencernaan makanan, pernapasan, dan peredaran darah dl tubuh; -- telekomunikasi; 2 susunan yg teratur dr pandangan, teori, asas, dsb: -- pemerintahan negara (demokrasi, totaliter, parlementer, dsb); 3 metode: --
pendidikan (klasikal, individual, dsb); kita bekerja dng -- yg baik; --
dan pola permainan kesebelasan itu banyak mengalami perubahan;
Kalau membaca KBBI dan menemukan kata tersebut (sistem) rasanya nggak ada bedanya sama kata-kata yang lain. Kedudukannya sama.
Tapi, ketika kita membicarakannya dan mempraktekannya, tentu banyak asumsi muncul tentang kata ini. Sebagai siswa, gue menganggap kata 'sistem' ini biasa, nggak ada bedanya dengan kata lain. tapi, ketika orang-orang yang punya kuasa sedang membicarakan 'sistem', tentu bukan hal biasa.
Mereka menyebut 'sistem' seperti kata-kata ajaib. Mengapa ajaib? karena sistem bisa mengubah hal yang tidak mungkin menjadi mungkin. yang tidak bisa menjadi bisa. Sebuah sistem dibuat untuk mempermudah segalanya bukan?
That's it. jadi, asumsi orang-orang yang punya kuasa terhadap sistem adalah sebuah kendaraan yang bisa mempermudah segalanya. Gue tahu, bahasan ini sangat riskan dibicarakan. Pun gue nggak punya bukti, jadi ini cuma semacam celotehan seorang pecundang.
Tapi toh pecundang juga punya hak berceloteh kan? Ini negara demokratis bung! ketika gue merasa dirugikan karena sebuah sistem, boleh dong gue teriak? boleh dong gue mengelak? lebih bagus lagi boleh dong gue kasih saran yang bisa membangun?
Sayangnya mereka (orang-orang yang punya kuasa) nggak mau denger celotehan pecundang. Selama mereka merasa diuntungkan, mengapa harus banyak bergerak? Ya, mereka tidak mau mendengar orang yang merasa dirugikan, karena mereka tidak merasa dirugikan. Dan mereka justru akan merasa dirugikan jika harus mendengarkan celotehan orang-orang yang merasa dirugikan.
"Mereka rugi karena tidak menguntungkan kami. salah sendiri."
mungkin seperti itu.
Tapi tidaklah baik terlalu banyak berkomentar tentang hal semacam ini. hanya orang-orang yang punya kuasa - lah yang punya hak berbicara dan melakukan tindakan. Selebihnya, kita hanya harus mengikuti sistem yang telah mereka desain.
Sebuah pertanyaan besar mencuat di kepala gue, "Kita, sebagai murid, dituntut untuk bekerja keras, untuk sportif, tapi kenapa, sportifitas yang sudah kita curahkan dinodai oleh sistem semacam itu?"
Haaaahh, celotehan macam apa ini. Korban akan tetap menjadi korban.
Selamat sore.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar