Rabu, 25 Juli 2012

Si Kecil

Si kecil terlelap di atas sajadah mungilnya, diselimuti sajadah ibu yang besar. tidurnya begitu nyenyak di tengah riuh anak-anak lain yang bermain di luar mesjid. mungkin Si kecil lebih senang bermimpi akan hari anaknya daripada harus berlari-lari di luar bersama teman-temannya yang lain. 

sekitar sepuluh menit sebelumnya, Si kecil masih berjalan-jalan di dalam masjid dan sebelumnya juga masih dipeluk-peluk Ibu. Si kecil begitu lucu layaknya bocah enam tahunan yang ikut menyambut ramadhan dengan sholat tarawih bersama neneknya. Selepas ibu memeluk Si kecil cukup lama, gue terkejut sewaktu melihat ibu seperti menahan tangis. 

Ternyata Si kecil yang lucu itu sudah tidak punya ibu. Si kecil dan kakaknya yang masih SD kehilangan ibu mereka sekitar beberapa bulan yang lalu - atau bahkan tahun lalu - gue lupa. Gue inget ada tetangga gue yang meninggal, tapi gue nggak ngeh kalau itu ibu Si Kecil. Mendadak gue pun ikutan iba, dan suasana tarawih gue pun dihiasi sentlap-sentlup dari gue dan ibu. 

Si kecil nggak sendirian, keponakan gue sendiri, juga merasakan hal yang dirasakan Si kecil dua tahun lalu. sekarang, keponakan tersayang gue sudah bisa tumbuh besar dan bersekolah seperti teman-temannya yang lain - yang masih memiliki ibu. 

Si kecil memang tidak harus bersedih, apalagi menderita. Si kecil tetap harus tumbuh besar seperti anak-anak lain meskipun di bawah asuhan neneknya. Si kecil pasti pun bisa meraih apa yang ia inginkan. 

1 komentar: