Sabtu, 31 Desember 2011

kaleidoscope colors

Yeah, this 2011 really created various colors in my life. Sebenernya setiap tahun juga memang selalu begitu, beragam warna, beragam kisah, pengalaman, some are forgettable, then some are not.  

Banyak kejadian yang bertolak belakang tahun ini. kayak quote yang ada di salah satu film indo ,"Kebahagiaan dan kesedihan itu satu paket.". Gue percaya. bahwa gue nggak akan merasa bahagia sebelum gue pernah ngerasain yang namanya sedih, begitu pun sebaliknya. 

Dari pengalaman gue lomba ke surabaya, dapet banyak temen baru, dapet saingan buanyak juga seluruh Indonesia, sampe pertemanan yang cukup erat diantara gue dan tiga temen gue saat itu. Dari ibu jatuh sampe nenek meninggal. Dari gue putus sampe gue dapet pacar baru. Dari gue temenan sampe gue musuhan sampe gue temenan lagi. Dari gue jatuh bangun les setiap hari, sampe gue lulus ujian tanpa predikat dengan nilai pas-pas an. Dari gue daftar SMA sampe gue ngeliat rapor gue semester satu. Dari meninggalkan komputer di kelas sampe gue ketemu temen-temen baru di kelas baru gue. Dari gue pake biru putih sampe gue pake putih abu-abu. Dari gue pake batik ijo yang limited edition banget sampe gue pake batik biru yang gampang banget bulukan. Dari hal-hal yang penting sampai nggak penting di hidup gue, tetep aja, mereka menambah warna.

Kalo gue sebutin semua, nggak muat ah. Yang pasti, selalu ada transisi, "dari" dan "ke". Semuanya membawa perubahan, membawa warna, dan semua itu yang ukir gue sendiri juga. Nggak ada penyesalan, semua ini udah digariskan Tuhan dan yang gue harus lakuin cuma menjalani dan bersyukur. Bersyukur bahwa gue diberi kesempatan menikmati 2011 yang spektakuler, penuh warna, penuh pelajaran berharga dan gue jadiin bekal esok hari. 

Selasa, 27 Desember 2011

My heart caught

Saat liburan biasanya terjadi hal-hal yang nggak terduga. Just like this time, sesuatu yang nggak pernah gue suka tiba-tiba gue nikmati dan bahkan, gue sukai - yeah, my heart already caught. 

Gue nggak pernah yang namanya nge fans sama boyband-girlband korea yang memang lagi happening. gue cuma tahu 3 dari mereka - Shinee, Superjunior dan SNSD. itu pun nggak hafal personilnya. tapi kalau buat drama korea, gue lumayan suka. at least, jadi penghibur lah waktu nggak ada kerjaan. Cuma, biasanya gue nggak begitu suka sama pemain utamanya. entah karena kurang ganteng atau kurang cantik atau alasan nggak penting lainnya. 

Suatu hari, gue dan kakak gue iseng cari-cari film korea di internet. dapet satu, judulnya Hearstring - udah tayang pertengahan tahun ini di Korea sana. Sewaktu gue liat, baru kali ini gue setuju sama sutradaranya. Pemain utama cowoknya ganteng kayak dewa, yang cewek - meskipun gue nggak suka rambut pendek - entah kenapa gue juga suka. bagus aja gitu, dari situlah gue cari tau tentang pemain-pemainnya. 

Ternyata pemain utama cowok - Yong Hwa - adalah member salah satu band di korea, bukan boyband yang kerjaannya cuma nari-nari, but he plays guitar. My heart caught, my eyes opened. yeah, ternyata di korea ada juga yang bagus, yang nggak cuma modal nari-nari dengan musik yang berisik yang gue nggak tau domainnya apa. 

Karena itulah gue akhirnya download lagu-lagu Yong Hwa dan band nya - CN Blue. Cukup bagus juga, paling nggak jadi selingan selama liburan ini, dan variasi musik setelah selama ini gue terpaku pada jazz, R n B, alternatif dan akustik. 

    Heartstring

Paling tidak, pengetahuan gue tentang korea sekarang nggak cuma tentang Tae Kwon Do, tapi juga dunia hiburan mereka yang super kreatif. Selamat buat dunia hiburan Korea yang udah sukses got my heart caught

Jumat, 16 Desember 2011

Orang Pintar

Terkadang, gue pengen jadi seseorang yang santai dan nggak begitu memikirkan pelajaran, nggak termakan hati karena nilai, and so fort. Nggak jadi orang yang pinter, nggak juga jadi orang yang bodoh. biasa aja. gue nggak bilang gue pinter, tapi gue juga nggak bilang gue bodoh. jadi, sudahkah gue jadi orang yang biasa saja? jawabannya, belum. 

Gue masih termakan hati ketika nilai gue jelek. gue masih terburu-buru kalo tugas nggak keburu kelar and so fort. jadi, ya begitulah. but don't wanna say I'm clever, SMA 1 sarat akan orang pintar. oh shit.

Menurut subyektivitas gue, ada berbagai macam  orang pintar. sekali lagi, orang pintar. bukan cerdas. 

1. Pintar dan Pelit
Banyak sekali orang di dunia ini yang pintar, tapi pelit. Dan itu wajar, karena mereka berusaha dengan susah payah mencapai apa yang mereka usahakan. tapi pelit. in this case, pelitnya adalah mereka nggak mau berbagi sedikit pun apa apa yang mereka punya. bahkan cuma ngasi tau V0 pada gerak vertikal keatas yang nggak sama dengan nol pun mereka enggan. cuma minta diajari sedikiiiiit aja nggak mau. cuma minta contekan PR saja mereka menolak implisit maupun secara eksplisit. nah apalagi saat ulangan, mereka adalah orang-orang yang tidak pernah berdosa.

2. Pintar dan Nakal 
kombinasi yang cukup kompleks, tapi sering juga kita temui. hal itu karena memang pada dasarnya mereka sudah pintar sejak awal tapi kelakuan mereka saja yang kurang rajin. kurang menaati peraturan, bertingkah seenaknya, dan santai, nggak ngoyo, tapi memetik hasil yang tidak mengecewakan. biasanya yang seperti ini cowok, karena kalau cewek udah nakal, biasanya susah buat jadi pintar. 

3. Pintar dan Dermawan 
Ada banyak juga orang-orang pintar yang masih dermawan. yang mau berbagi saat mengerjakan PR, mau mengajari dan berbagi kepintaran, mau memberi contekan saat ulangan dan seterusnya. Dijamin, kalau orang pintar yang seperti ini pasti banyak teman, tapi juga pasti sering dimanfaatkan oleh pecontek-pecontek nggak tau diri. jadi terkadang, kepintaran si dermawan diambil dengan tidak sopan oleh pecontek-pecontek biadab itu. 

4. Tekun mirip Pintar
Kategori ini statusnya mungkin hampir sama dengan protista mirip jamur. ngerti? kalo nggak ya udah. jadi intinya, orang golongan ini bisa saja pintar, bisa saja enggak, tapi mereka tekun. jadi mereka nggak selalu mendapat nilai bagus, tapi mereka selalu rajin mengerjakan tugas dan selalu teliti. orangnya pasti rajin, rapi, pendiam, nggak neko-neko, selalu memperhatikan guru, nggak pernah absen, dan seterusnya. 

Untuk jadi orang pintar, tentu saja nggak mudah, butuh perjuangan yang cukup keras dalam persaingan. Alhasil, adanya daya juang yang super dari para orang pintar. dan satu lagi kebiasaan mereka, mereka suka minum Tolak Angin.  Jayus? biarin.

Jadi, terkadang, menjadi pintar itu menyenangkan, tapi ya hanya sesaat. kenapa? karena akselerasi yang ada dibawahnya selalu meningkat dan tidak sama dengan nol. Dilihat dari sisi ini, mungkin untung bagi orang-orang yang biasa aja karena nggak perlu ngoyo dalam belajar. tapi dilihat dari sisi lain, mungkin orang-orang yang biasa aja nggak pernah merasakan sensasi jatuh bangun yang spektakuler dalam persaingan yang superketat dan melelahkan.

so, what kind of clever person are you?

Pertamax Gan!

Suatu hari, gue lagi nonton tivi. tiba-tiba ada iklan bersetting seperti ini : 

"Isi penuh ya.." 
tiba-tiba..

Ada penari daerah cowok pake baju biru buanyak banget, berlatar putih, disusul penari daerah cewek pake kipas warna pink nari-nari muter-muter gawangnya baguuus banget, formasinya oke. diselingi tulisan-tulisan 

"Membersihkan mesin, kemurnian terjaga bla bla bla..." 


ternyata iklan pertamax.

Setelah beberapa detik gue melongo gara-gara iklan itu, gue baru nyadar. Apa hubungannya isi bensin dengan pertamax dengan penari-penari daerah? Well, fine kalo memang mau melestarikan budaya daerah khususnya tari-tari daerah. TAPI APA HUBUNGANNYA TARI TRADISIONAL SAMA PERTAMAX??!
Semoga pertamax selalu laku. pertamax gan! 

Senin, 12 Desember 2011

Senin, 28 November 2011

Kuda Tunggang

Suatu pagi, gue dianter bapak gue ke sekolah naik Vixion. Maklum, bapak gue lagi maniak motor begituan, padahal anaknya yang sudah cukup besar ini dari dulu menginginkan seekor bebek 4 tak namanya supra nggak dibeliin malah beli vixion. oke fine. 

Nah, kebetulan, pagi itu, gue ketemu sama sepasang temen gue. Sebut saja mereka Anno dan Anni. Cowok cewek pastilah. mereka udah pacaran sejak SMP, dan waktu SMA makin lengket aja kaya prangko. tiap hari berangkat bareng, pulang bareng. yah seperti itulah. 

Si Anno ngeboncengin Anni naik motor bebek yang gue inginkan - supra x 125 R ato apalah namanya gue nggak hafal. Gue nggak melakukan kontak berlebih dengan teriak-teriak anarkis manggil nama mereka. cukup senyum aja cukup, dan dalam hati gue membatin, Oh Damn, they make me envy -__- 

satu sampai dua bulan kemudian lah kira-kira. 

Suatu pagi, gue dianter kakak gue ke sekolah naik sm*sh! motor kakak gue, yang udah dipakai sejak dahulu kala meskipun sekarang udah rada glodak-glodak. Entah jodoh ato apa, pagi itu gue ketemu lagi sama sepasang Anno Anni. Dan yang bikin gue kaget adalah, oh yeah, sekarang si Anno udah nggak menunggang kuda Supra lagi, tapi macan Vixion! dan vixionnya baru banget. gress! dilihat dari nopol nya. widiiiiih~ gilak!

Gue speechless

Harus gimana coba? envy? jelas. sewaktu Anno masih naik Supra aja gue envy, apalagi sekarang dia naik vixion. entah mungkin itu salah satu cara Anno biar si Anni tetep lengket sama dia ato gimana gue nggak ngerti. tapi yang jelas, semenjak SMA ini, semakin banyak temen-temen cowok gue yang memperbarui kuda tunggang mereka. entah biar keren, entah biar bisa dapet cewek. modusnya hampir sama. 

Bagaimana dengan gue? kalau banyak cewek seperti Anni yang dianter jemput sama pacarnya setiap hari, gue cuma berharap, semoga keinginan itu bisa hilang dengan sendirinya dari pikiran gue. Terima aja apa adanya saat ini, toh di luar sana, masih banyak yang lebih kekurangan dari gue. trying to think positively, always.

Jumat, 25 November 2011

My weird Life part II

Hallo selamat malam lagi

Hidup gue masih anehkah? ya, mungkin. 
kapan hari itu gue diminta guru BK gue buat bikin refleksi diri. matih! gue harus nulis apa? pertamanya nggak ada ide, tapi lama-kelamaan 8 lembar enggak cukup. gue bikin hampir semalem. esoknya gue ada 3 ulangan. fisika, mat, geo. gue belajar keras buat geo karena materi geo terbanyak. gue nggak belajar fisika sama sekali karena katanya openbook. gue belajar mat ya sebisa gue tapi ya waktu ngerjain gue banyak lupa. sial. 
esoknya, nggak jadi ulangan geo. yang jadi ulangan fisika. openbook, tapi tetep aja susah. sial.

kapan hari gue ketemu temen gue anak X-4. dia nanya di kelas gue ranking berapa. gue jawab - nggak ada rangking di kelas gue - emang nggak pada ngitung. terus dia bilang yang ranking 1 blablabla, rata-ratanya 9, whatsoever lah. 

Nahlo. gue berapa? 
nggak nyampe 9 yang pasti. oshitman. mayday mayday I need some help! 

haruskah gue menerapkan target lagi? haruskah gue dimarahi untuk target-target gue sendiri? 

Gue cuma berharap apa yang gue inginkan dapat terkabul. usaha gue bisa membuahkan hasil, nggak sia-sia. dan semoga hidup gue selalu diberi Rahmat oleh Tuhan. Amin. 

Oh ya, selamat Hari guru. 

Kamis, 17 November 2011

My weird Life

Halo selamat malam!
ya, malam ini gue isi dengan menulis blog, berhubung besok hari jumat jadi gue nggak perlu belajar segitu ngoyo  (gue pede abis sumpah)

okay, jadi gue mau cerita bahwa seminggu ini tons of activity ruined my days! astaga, dan gue nggak punya cukup waktu buat ngerjain tugas kelompok, untuk tugas individual pun gue harus rela tidur jam 12 just to finish my tasks (great my lovely teacher) banyak tugas banyak kerjaan banyak masalah banyak malesnya.

suatu sore, kalo nggak salah itu hari selasa eh rebo. ya hari rebo itu. berhubung gue panitia debate competition something di sekolah, gue automatically pulang telat. rata-rata jam 4 lah setiap hari dari hari senin. waktu itu udah jam 4 dan gue sama temen gue Astrid, udah berencana buat segera pulang karena langit udah mendung, banget.

"Kayaknya kalo mendungnya kayak gini ujannya bakal lama deh."
"Iya ya? eh udah ujan. hlooo. astrid, tak pinjem payung dulu."

percakapan nggak penting.

gue udah sukses pinjem payung tapi nyatanya ujan juga sukses turun dengan derasnya. Gue dan astrid akhirnya cuma bisa bengong ngeliatin ujan yang deres - dan alamat lama. astaga.

nunggu di depan boring banget, astrid ngajak gue ke kantin dan gue juga ditraktir. asik. gue nggak jadi laper. sembari makan, gue dan astrid cerita-cerita. banyak gitu lah. tiba-tiba walaupun nggak ada petir nyamber, astrid nanya gini ke gue

"Eh, kamu kalau sama orangtuamu deket nggak? kamu kan pake bahasa krama ya?"

okay. bukan pertanyaan retoris maka gue jawab. nah gue jawablah pertanyaan itu puanjaaaaang lebar sampe gue haus dan dia dengerin cerita gue sambil berpikir dan setengah nggak percaya sama hidup gue yang mungkin - a little bit weird. 

Sejak saat itu gue baru nyadar juga kalo emang gue ini aneh. manut sama orang tua nggak, tapi pembangkang juga nggak. terus apa? di atas kertas gue menerima many kinds of rules but in fact, I don't really care about it. terus gue ngapain?

gue punya target. sometimes done, sometimes failed. 
now what? 

(bersambung, gue ngantuk) 

Kamis, 03 November 2011

Teknik Realita

Kebanyakan orang mungkin hanya mengetahui tentang "Teknik Rekayasa". Gue juga tahu itu.Tapi gue nggak ngerti apa-apa tentang itu.Sekarang, gue bakal ngebahas hal lain yang bertolak belakang sama si "Teknik Rekayasa". Just call it, Teknik Realita.

Dalam kamus gue, teknik realita ini maksudnya teknik kehidupan nyata. teknik buat merangkai kehidupan ini sesempurna mungkin, sehingga fungsi kehidupan bisa seperti apa yang kita harapkan. sayangnya, teknik ini nggak mudah. sama sekali nggak mudah. 

Salah satu bagian dari teknik realita adalah managing time. I'm not a master in it. hidup gue masih terlalu kacau, terlalu berantakan. Gue masih perlu sekali belajar tentang teknik realita ini.

Bagian lain dari teknik realita adalah pilihan. yes, choice. ada pepatah "Life is a choice". Hidup adalah pilihan. pilihan untuk apa? disinilah seninya. terlalu banyak option hingga kita kebingungan memilih, which one is the best for us, for our life. Gue salah satu orang yang terlampau galau akan sebuah pilihan hidup. Apalagi kalau udah di tengah tengah jembatan yang hampir rubuh. maju atau mundur pun nggak akan ngaruh dan pasti bakal tetep jatuh. 

Gue bingung. disini bingung. tapi disana, ada orang yang dengan gampangnya menolak sebuah kesempatan besar dihadapannya. menolak sebuah kesuksesan besar yang menantinya. bertindak gegabah dengan mencoba hal baru yang nggak sesuai dengan peruntungannya. Kenapa bisa begitu???

Itu namanya takdir. terkadang ada seseorang yang diberi ratusan kesempatan namun mengabaikannya, sedangkan kita yang ngarep adanya kesempatan justru nggak diberi-diberi. kuncinya cuma satu, Sabar. Tapi sabar itu nggak cukup. Nggak cukup banget buat ngerubah nasib, buat mencari peluang, peruntungan semangat dan harapan baru. 

Sebenernya gue pengen banget mengambil satuuuuu aja kesempatan yang dipunyai seseorang itu - yang diabaikannya - tapi nggak bisa. bukan porsi gue. Kalau sekarang gue belum bisa dapet kesempatan, mungkin besok. kalo besok belum bisa, mungkin lusa dan seterusnya. Yang terpenting saat ini adalah memperbaiki teknik realita gue yang hancur berantakan nggak beraturan menjadi sesuatu yang bisa gue jadikan acuan masa depan gue. Sooner, or later.


Sabtu, 29 Oktober 2011

Ketika Hujan

Ketika Hujan, petani bergembira tanaman mereka akan disirami
Ketika Hujan, warga ibu kota berduka rumah mereka terendam banjir
Ketika Hujan, pedagang asongan harus berteduh, tapi supir angkot tetep bisa kerja
Ketika Hujan, ojek payung laris, tapi tadi di tivi ada anak-anak ojek payung yang mati, kasian
Ketika Hujan, gue nggak bisa sepedaan
Ketika Hujan, seragam, sepatu, tas, jaket gue basah
Ketika Hujan, kakak gue males nganterin gue 
Ketika Hujan, lapangan becek, tapi nggak tau lapangan yang udah dibenerin sekarang
Ketika Hujan, kadang petir nyamber-nyamber 
Ketika Hujan, kadang listrik di rumah gue mati
Ketika Hujan, gue suka main gitar keras-keras, apalagi kalo listriknya mati
Ketika Hujan, rumah gue bocor, padahal gue kan ga punya rumah
Ketika Hujan, gue males ke mesjid
Ketika Hujan, gue suka makan mi rebus + coklat panas
Ketika Hujan, anak-anak kecil seneng banget bisa ujan-ujan
Ketika Hujan, orang tua pada khawatir anak-anak mereka ujan-ujan 
Ketika Hujan, baju baju gue susah kering, padahal udah makek mesin cuci
Ketika Hujan, guemales pulang
Ketika Hujan, gue bersyukur sama Tuhan, terimakasih Mikail

Rabu, 26 Oktober 2011

Ditolak?

Di hidup ini kita semua pasti pernah ngerasain yang namanya penolakan. bener? 
Di hal apapun. bahkan kalah lomba pun bisa dibilang penolakan. Juri menolak performance kita yang nggak cukup baik buat jadi pemenang. 

This case, gue bakal memberikan penolakan di bidang lain. Well, agak nggak mutu sih, tapi jujur gue nulis ini juga punya purpose tertentu. 

Girls, bagaimanapun juga pasti pernah ngalamin yang namanya penolakan. ditolak cowok lebih tepatnya. mungkin kalo secara eksplisit, cowok lebih sering ditolak. tapi implicitely cewek jauh lebih sering ditolak. wanna know why? cewek lebih gampang dan lebih sering suka sama cowok tapi si cewek cuma bisa diem. cewek jelas susah kalo disuruh nembak duluan. cewek cuma bisa nunggu dan berharap si cowok juga suka sama dia. Sebenernya cewek mendam rasa itu udah sering banget. Jadi sakitnya juga sering banget. 

Cewek menjadi tertolak karena 3 hal 

1. Si cowok sudah punya pacar
2. Si cowok benar-benar tidak suka cewek itu dan menunjukkan secara eksplisit
3. Si cowok mungkin saja suka, tapi memilih untuk tidak pacaran dulu karena alasan tertentu

Kalo yang alasan 1 dan 2, jelas banget si cewek menjadi tertolak. tapi untuk yang ketiga? inilah yang jadi kelemahan cowok selama ini. mereka cenderung nggak berani ngomong akan pilihan mereka karena nggak enak hati sama si cewek. padahal, kenyataannya si cewek justru makin sakit karena terlalu lama nunggu, terlalu lama berharap dan hasilnya, a big no no. 

Kalo buat gue, gue lebih memilih untuk back off duluan kalo emang si cowok keliatan nggak niat, atau memilih pesimis aja akan hubungan yang nggak jelas arahnya. kalo kesannya si cowok cuman main tarik ulur ga jelas, back off adalah pilihan paling aman biar kita nggak terlalu sakit kalau jatuh, apalagi sebelumnya dilambungkan. 

Dan satu lagi. ejekan dari temen atau dari siapapun mungkin bisa bikin kita semangat dan berharap, tapi itu bukan jaminan kita bisa berhasil. Jadi pesimis adalah tindakan preventif paling efektif untuk menghindarkan kita dari sakit hati yang berkepanjangan.


"..And I'd give up forever to touch you, cause I know that you feel me somehow...." - Iris, Goo Goo Dolls

Sabtu, 10 September 2011

Kisah si Mawar

Ini cerita salah seorang temen gue. sebut saja dia Mawar. 

Mawar berteman dekat dengan seorang temen cowok bernama Daun. Mereka udah deket.banget. gue sampe bingung gimana mau mendeskripsikan kedekatan mereka. Mawar sempat mengelak kalo dia suka Daun. Daun juga mengelak kalo dia suka Mawar. intinya, pengelakan. 

Sampai pada akhirnya, Mawar mengaku kalau dia cukup tertarik sama Daun. Daun juga terkesan 'suka' sama Mawar. Baiklah, tinggal menunggu waktu sepertinya. 

Tapi kenyataan berkata lain. Mawar menunggu. bahkan gue juga ikutan nunggu. Tapi Daun nggak juga menyatakan perasaannya. Mawar capek. Gue juga. Kita semua capek. Nggak tau Daun capek ato enggak. Yang pasti, sampai detik ini, gue masih nggak bisa ngerti jalan pikiran Daun. 

As time goes by, ternyata nggak cuma Daun yang suka sama Mawar. Masih ada yang antri di barisan belakang. Akar. Namanya Akar, ya sebut aja dia Akar. Akar ternyata dari dulu suka sama Mawar. Dan dia harus nunggu karena tau kedekatan Mawar dan Daun. Sampai setelah Daun dan Mawar nggak jadi-jadi, baru Akar memberanikan diri. 

Gue sendiri juga akhirnya jadi bingung karena Mawar menerima Akar. Daun dikemanain? Mungkin Mawar pengen ngelupain Daun. Mungkin. 

Tapi nggak bisa! tetep aja mawar nggak bisa ngelupain Daun. Mawar putus sama Akar, gara-gara dia masih suka Daun. Dimana lagi Daun sekarang?

Awalnya, memang belum terlalu terlambat buat kembali sama Daun. Tapi, ternyata justru Daun yang sekarang mengelak, menolak dan benar-benar menjauh. Daun telah memilih. Ada orang lain datang entah dari mana merasuki kehidupannya menggantikan posisi mawar. Namanya Tulip. panggil saja dia Tulip. Gue udah baik banget ngasih nama Tulip ke dia. 

Nah, sekarang gimana nasibnya Mawar? Terlantar, tercampakkan, ato apa? Karena gue bukan Mawar, jadi gue nggak tau persis gimana rasanya. Gue cuman bisa kasian sama mawar, yah ikutan sedih lah buat solidaritas sebagai teman. Nggak ada hal lain yang bisa gue lakuin, karena gue juga harus terima kalau akhirnya Daun memilih Tulip. Selamat buat kalian.

Kamis, 08 September 2011

Toilet Rp 15.000,00

Ini cerita konyol gue
suatu siang, sepulang sekolah, gue kebelet pipis. yah, tiba tiba aja kebelet pipis. nggak ada angin nggak ada ujan gue kebelet pipis sepulang sekolah. 

Logikanya, kalo emang gue kebelet pipis, harusnya gue cepet cepet pulang dan pipis dirumah. Atau yang kedua, gue harus cepet cepet ke toilet buat pipis. Pilihan kedua gue ambil. 

Gue mencari toilet terdekat sama kelas gue, yang notabene di lantai dua. Naas, airnya habis. Gue nyari juga toilet di deket GSG. Naas lagi, masih belum jadi. Gue ke toilet nya kelas 12. Naas lagi dan lagi, airnya habis juga. Gue pipis dimana dong??!!

Saat itu gue kebingungan dan gue ditemeni dua orang temen gue. Thesa dan Lia. Gue galau abis mau pipis di mana. mereka udah baik nganter gue muter-muter toilet. cuman satu yang gue bingung. mereka dari tadi asik ngeliat ke lapangan. Yes, mereka menikmati pemandangan lapangan upacara yang lagi diratain sama alat-bobrok-lambat-warna-kuning. Gue nya udah mau ngompol gini mereka malah ngeliatin lapangan? mereka emang ajaib. 

nggak cuman soal lapangan, sampai di luar gue udah bersikeras ngejakin mereka pulang. lah, mereka malah pengen beli jus! Astagaaaaaaaa >< oke. gue baik kok. gue tungguin mereka beli jus. Sampai pada akhirnya mereka punya ide buat makan + cari toilet. bukan, ralat. cari toilet + makan. 

kebodohan selanjutnya adalah yeah, kita mau makan dimana. Setelah rutinitas perdebatan yang cukup panjang, kita memutuskan makan di kedai steak belakang sekolah. Oke, gue setuju, asal ada toiletnya. 

makanlah gue. bukan, pipislah gue disana. Legaaa! gue bisa minum juga akirnya. Dan gue simpulin juga, ternyata, kebelet pipis juga bisa bikin gue laper. nggak nyambung? biarin. emang waktu itu gue laper. Akirnya gue mesen satu porsi chicken steak dan segelas jus melon. Menurut gue itu udah irit, iriiiiiit banget. 

Selesai makan, gue bayar di kasir. Mbak-mbaknya bilang "Lima belas ribu" Gue keluarin deh uang Rp20.000,00 dari dompet gue. Masih ada kembalian lima ribu gue pikir. 

Akhirnya gue pun jalan pulang. setelah gue pikir-pikir, gue pulang sesore ini hanya untuk mampir ke toilet?! astaga! dan bayar lima belas ribu? astaga! dan gue dengan bodohnya iya-iya aja? astaga! 

Jadi ini kesalahan siapa? Salah gue? Salah temen-temen gue?

Tau gitu mending tadi gue pipis di toilet guru ato kepala sekolah kalo perlu. Gila! cuman buat pipis aja gue bayar 15 ribuu?! pokoknya gue nggak mau pipis disitu lagi. dan kalo emang di toilet siswa udah nggak ada air, dengan sangat menyesal gue bakal pipis di Toilet guru.

Kamis, 01 September 2011

END of a friEND

This is the reason why I love my friends more than I love my boy

gue selalu menangis tiap ditinggal temen, tapi ga pernah nangis ditinggal cowok

# gue nangis waktu temen SD gue pindah ke Surabaya
# gue nangis waktu temen (sahabat) gue sekolah di SMP yang berbeda, dan jadi pribadi yang berbeda
# gue nangis waktu kelas gue kalah sama kelas sebelah
# gue nangis waktu lia nggak sekelas sama gue (bukan gue ding yang nangis, lia doang)
# gue nangis waktu wasana warsa (more to my exam result actually)
# gue hampir nangis waktu pravithea pindah ke malang

kesimpulannya, gue adalah orang tercengeng se Indonesia.

Sekarang, gue hampir nangis lagi. tapi belum. ogah ah nangis mulu. ntar kotak nangis gue rusak lagi. kan nggak lucu kalo kayak spongebob squarepants. 
Hal yang gue takutin entah udah ato hampir ato mungkin bakal terjadi. Losing a friend, again. dulu, gue kehilangan sobat karib SD gue yang udah gue kenal 6 tahun. Suddenly she changed karena pergaulan kita yang berbeda. Gue SMP 1 dia SMP mana aja boleh. Dulu dia pinter, sekarang dia goblok. Dulu gue nyambung sama dia, sekarang kita wireless. Ngerti maksud gue kan?

Waktu SMP gue punya beberapa sahabat. jujur, berat banget gue nulis kata 'sahabat'. Esensi dari kata 'sahabat' itu sekarang gue bingungin sendiri. ada yang bilang sahabat selalu ada, sahabat selalu ini itu bla bla bla. Adakah syarat menjadi seorang 'sahabat' ? 

Gue punya satu sahabat karib dari TK. dan emang dia satu-satunya yang awet jadi sahabat gue. gue nggak tau dia sebenernya betah ato enggak, tapi berhubung kita sekelas udah 12 tahun ini, mau nggak mau we never lost contact. 

Gimana kalo gue kehilangan kontak sama sahabat gue? gue jadi meragukan lagi sandangan sahabat itu. Jujur, gue trauma. traumaaaaaaaaaaaa banget kehilangan temen deket gue yang gue sebut 'Sahabat'. Gue jadi takut kasih kata sandang 'Sahabat' buat orang-orang yang deket sama gue. Gue takut ke-Ge er-an. Gue anggep dia sahabat, dia anggep gue budak. kan nggak lucu juga. 

Mungkin kedepannya, gue cuma bisa ngasi kata sandang 'Teman Dekat'. Yeah, gimanapun juga gue mending punya temen yang-ga-terlalu-deket tapi bisa temenan selamanya daripada punya Sahabat tapi cuma sesaat. Positive thinking, gue cuma ababil, dan gue yakin, Aang bisa menyelamatkan dunia.

wassalam

Selasa, 23 Agustus 2011

Goobye mr. Guitarist

This is a sad story from me. 
Suatu sore, dua atau tiga minggu lalu, sepulang main gue dikasi tahu sama ibu, tadi tempat les gitar gue telpon dan ngasi tahu kalo guru les gitar gue mengundurkan diri. What? Resign?. Firstly I thought, ARE YOU FU*KING KIDDING ME???!! 

gue nggak percaya. banget. Sabtu sebelumnya, jatah gue les, mr. E - sebut saja itu guru gue - sms bilang kalo dia nggak bisa ngajar sabtu itu dan nawarin gue hari minggu nya. Unfortunately, pas hari minggu itu gue udah punya jadwal buat nonton Harry Potter - dan ternyata demi Harry Potter 7 gue kehilangan kesempatan terakir belajar dengan Mr. E. Oh shit!

Okay, gue pilih Harry Potter semata-mata karena takut keburu filmnya habis di pasaran dan juga gue nggak nyangka kalo guru gue bakal resign. dia juga nggak pernah bilang kalo mau keluar dari tempat les musik itu.

2 minggu kemudian ada guru baru nggantiin Mr. E. guess what? gurunya benar benar diluar perkiraan gue. He's such a.. ah gue nggak bisa dan nggak sampe hati mau bilang. yang pasti, gue nggak nyaman. nggak asiklah pokoknya. gue mau Mr. E baliiiiiiiiiiiiiik!

bayangin aja, setelah setahun lebih gue belajar sama Mr. E, yang orangnya asik banget, enak diajak ngobrol, curhat, dan ngertiin gue banget, tiba tiba? gue yang dulu semaunya minta lagu, yang minta diajari ini itu, Mr. E sabarnya minta ampun sama cerewetnya gue, bahkan selama 1,5 jam les, kita lebih banyak ngobrol daripada belajar skill. dan gue nggak masalah. justru ngerasa asik dan enjoy aja. 
mau nggak mau sekarang gue harus rela sama guru baru. bagaimana pun karakter dia. tapi gue juga masih berharap ada guru lain yang ngegantiin dia. please, the better one, pokoknya yang lebih asik dikit, karena gue les gitar bukan buat yang serius-serius amat, gue cuma butuh hiburan.

Sabtu, 23 Juli 2011

Brand New Days

Why do I write the title "Brand New Days" ?
tentu saja karena gue udah masuk SMA. jadi ceritanya, gue udah bukan anak SMP lagi dan memulai hari hari baru di sekolah yang baru. Voila! wearing new uniform dengan logo 'Ganesa' di bawah lokasi. bangga? cukup lah. mau kemana lagi? satu satunya tujuan gue ya kesini, terlebih masuk ke SMA 1 juga nggak gampang kok, butuh pengorbanan yang cukup besar. 

Masuk ke kelas baru, suasana nya jelas beda banget sama kelas bilingual gue. meskipun sekolah gue ini RSBI, tapi nggak persis kayak SMP gue dulu. nggak ada karpet, nggak ada AC, dan nggak ada komputer. kursi nya juga dari kayu yang keras nggak bisa deh gue glesotan di bawah. 

teman teman baru masih pada jaim. sebenarnya mayoritas dari SMP gue sih, cuman kok ya beda ya. secara isinya juga orang orang berotak seperti hasna, raka, vista, dan lain lain. kalo boleh jujur, nggak seseru kelas gue yang dulu dulu. nggak sekompak rebel, nggak serame nebeng. gue jadi ngerasa homesick. kangen suasana saat SMP dulu. tapi mau gimana lagi. masa gue mau SMP terus? haaahhh gila aja. 

salah seorang temen gue yang berbeda kelas malah ngerasa 'kehilangan'. dia bilang sahabat dia yang beda kelas udah berubah, ini itu dan segala macam. tapi inilah suasana SMA. baju baru, pelajaran baru, teman baru, kebiasaan baru, semuanya serba baru. dari sinilah gue harus belajar. menjadi pribadi yang baru, di hari hari kedepan, agar gue nggak nyesel nanti nanti. 

Senin, 04 Juli 2011

Damn, It was a Farewell!

Well, It was a farewell. the 3rd of July, 2011


Never thought I would face this. yeah we call it a 'Farewell' to describe the last moment together - having lunch together - taking some pictures together, wishing we won't forget all our memories.

We had lunch at a restaurant - if I may say -  ordered some meals and drinks. laughed as if we would meet again in a few days. Honestly, I didn't feel it was like a farewell. It was an ordinary lunch. But I think I will feel that it was very last moment before we start our new part of our lives, soon.

Andiline, Pravithea, Thesa, Aulia, Tsania, Elsa and me. No, we're not 7 icons - far from 'em. We're not a 'gank' we're just friends. close friends. Talking about everything. Bad, good. Sad, happy.

 But then time goes by, everything is changing - should be changing. Live is going - must be going. Pravithea decided to leave for Malang. The place where I have no idea to figure out. Firstly I didn't believe she would. but now, I believe in everything we take.

Andiline, Thesa, Aulia, Tsania, Elsa and me, decided to stay. stay in this little town. chase our dreams, and will always wait for Pravithea to come back, someday.

Goodbye to you my trusted friend 
We've known each other since we were nine or ten 
Together we've climbed hills and trees 
Learned of love and ABC's 
Skinned our hearts and skinned our knees 

We had joy we had fun we had seasons in the sun 
But the hills that we climbed were just seasons out of time 
(season in the sun - westlife)
this post is dedicated to Pravithea, sorry, I only have few words to say. Wish you can get the best in every step you take, every place you move to :)

Senin, 27 Juni 2011

holiday fooliday

Ole! How's life? 
well, masih libur seperti ini, dan masih dua minggu kira-kira sebelum saya menjadi anak SMA. voila! SMA - Senior High School. Gue agak beruntung karena liburan gue nggak se-lama angkatan sebelumnya - three months - gue cuma dua bulan lah mungkin dan libur dua bulan ini bisa dideskripsikan menjadi sesuatu yang amat sangat membosankan sekali!

Gue sih emang libur. tapi keluarga gue? No vacation definitely. Kakak gue libur juga sebenernya, but she decided to go to my aunt's house. Kalo gue, jujur, prefer home to my aunt's. orangtua? jangan ditanya. sibuk bekerja. 

Liburan membuat saya bodoh. Yap, this is fooliday! guess what, gue dirumah bangun tidur, makan, nyuci (kadang-kadang) dan melakukan beberapa hal bodoh sebelum mandi agak siang. setelah mandi makan lalu membaca novel, nonton tivi, kadang-kadang online, menjelang sore bersih-bersih rumah. setelah maghrib makan, kadang-kadang gitaran lalu online dan pukul sepuluh - pergi tidur. Setiap hari. setiap hari kayak gitu man!

oke, beberapa hari dalam sebulanan ini juga gue kadang pergi ke semarang, jemput kakak gue atau mungkin nganter orang tua belanja. tapi semarang panas dan tidak kalah membosankan man! boro boro gue dibeliin apaaaa gitu ato diajak nonton gituuu.. huh, nggak mungkin deh. yang ada juga gue suru bawa belanjaan segede karung! 

nginep dirumah sodara? ide yang cukup bagus. gue sudah mencoba dan - succesfully failed! tidur harus misah karena takut ditendangi sama adek dan saat siang gue ditinggal main. mantap! acara terakhir yang cukup sukses adalah saat gue dan sepupu dan orangtua pergi ke tlatar. hanya sedikit delayed karena pak sopir harus muter-muter dulu but then, lumayan seru. setelah sekian lama gue nggak naik ATV, akhirnya naik juga dan celana gue sukses ber-bletok. 

online. online facebook, twitter, sedikit melepas rindu bersama teman. tapi hasilnya? gue makin kangen gilak! Pravithea bilang kangen, Luthfy bilang kangen berjuta juta. mampus gue makin kangen merekaaaaa! aduh, makin lu pada ngomong kangen, gue makin speechless, pengen buru buru ketemu. kalo ketemu Luthfy, masih bisa waktu besok masuk sekolah. tapi kalo Pravithea? Demi apa gue bakal kangen berat dia pindah ke malaaaaaaaaaaaang! 


Intinya, gue harus sabar menghadapi this foolish holiday. melakukan hal bodoh? tentu saja. karena tidak ada hal pintar yang bisa gue lakuin selama liburan. nggak percaya? mau belajar apa coba liburan masuk sekolah gini. yang ada gue jadi idiot kalo belajar muluu, hihi. yang menyedihkan hanyalah kerinduann gue sama temen temen dan ehm.. my boy. gue pengen banget ketemu kalian semuaaaaaaaaaaaaa!

Sabtu, 18 Juni 2011

Furiously Miss you CONDITION ZERO ♥


Okay, bentar lagi gue masuk SMA. SMA boss, SMA!!!
So many things I have to leave when I was a junior high school student. One of ‘em is computer. Well, selama 3 tahun di SMP 1, gue setiap hari berhadapan sama yang namanya computer. Monitor dan keyboard selalu nemenin gue ngerjain tugas, ulangan, bahkan jadi saksi bisu gue waktu nyontek. Bahkan si kompibaiksekali ini juga pernah menjadi alat nyontek massal gue bersama teman-teman lain via mig33. Gila! But it was true, dan yang paling penting dengan computer ini gue bermain game secara LAN dengan teman-teman gue. Especially, CONDITION ZERO!

COUNTER STRIKE – CONDITION ZERO. Game ini udah ada dari jaman dulu, - in this case gue nggak akan ngebahas mengenai profil game ini. Gue bakal cerita gimana CSCZ ini mengisi hari-hari gue selama di SMP 1.

Pertama kali gue ngerti soal ini game waktu gue masih duduk di kelas 7A – GGC, semester dua tepatnya. Waktu itu gue duduk sebangku sama temen gue, Deo. Dia maniak game waktu itu dan setiap hari dia main Counter Strike bersama 8 cowok lain di kelas 7A. Ngeliat serunya tu cowok-cowok teriak-teriak, gue ngerasa tertarik sama ini game. Akhirnya gue pun memutuskan untuk minta dikasih liat gimana mainan Counter Strike sama Deo. Hasilnya, memang gue nggak begitu mahir dan jarang banget main sama anak-anak, maklum, masih cupu. 

Kelas 8B – REBEL gue nggak duduk sama Deo lagi, tapi dia duduk di depan gue, dan gue duduk sama temen gue yang namanya Ella, cewek – absolutely. Entah sejak kapan, ternyata si Ella juga tertarik dengan Counter Strike! Meskipun formasi kelas udah nggak seperti 7A dulu, tapi di 8B Counter Strike tetep jadi game primadona. Game inilah yang mengisi kesuntukan kami saat harus berhadapan dengan bu Estu – guru math kami yang baik atau mungkin pak Rakijo – guru PKn kami yang dengan senang hati berkenan tidak digagas. 

Ada sekitar 11 Orang yang main Counter Strike – Condition Zero di 8B. Eko, Heru, Ovan, Luthfy, Inna, Deo, Yuhaya, Sari, Ella, Elsa dan gue. Saat itu yang paling sering menang adalah Yuhaya, secara dia duduk di pojok dan paling sering ngindik kompi-kompi di depan dia, a little cheat. Saat di kelas 8 itu juga game Point Blank lagi booming dikalangan gamers, termasuk temen-temen gue di REBEL. Bahkan, di SMP 1 bikin grup gamers PB yang dikasi nama “GPBL” stands for GRISSA POINT BLANK LOVERS. Karena  jaman GPBL itu juga akhirnya nick-nick kita waktu main Counter Strike ikut-ikutan jadi pake “GPBL”

Kelas 9B – NEBENG, gue duduk sama dipta aka Gojos. He’s a gammer as well, cuman asalnya si Gojos ini pinter, jadi masih mentoleransi pelajaran lah, apalagi kan udah kelas 9, waktu bermain kompibaiksekali juga berkurang. Sayangnya, di kelas 9 ini adalah CSCZ sudah tidak begitu menjadi primadona. Sudah ada MotoGP, Yu-gi-oh, dan game-game lain. Saat kelas 9 pun gue juga jadi jarang main karena harus rebutan sama Gojos yang lagi gandrungnya main Yu-gi-oh. Tapi, ada sedikit kabar bagus karena di akhir kelas 9 temen gue si Luthfy membawa versi terbaru Counter Strike yaitu CS-NST. Gue sempet mainan CS ini, skin-nya bagus, mirip PB bahkan bisa ambil senjata-senjata PB. Namun malangnya, CS-NST Cuma berumur jagung karena ujian nasional menghampiri. Kompibaiksekali segera dibawa pergi dari kelas dan gue nggak pernah bercengkrama lagi sama kompibaiksekali sejak itu. Entah gue lupa kapan terakir kali gue main CS bareng anak-anak. Kalo gue nyadar waktu itu terakir kalinya gue bisa main, gue pasti bakal nginep di sekolah. 

Gue nggak bakal lupa serunya kita teriak-teriak di kelas, gara gara si Condition Zero itu, dan justru melupakan bu Estu yang dengan sabar membimbing anak didiknya yang nggak tahu diri, hahaha. Gue juga nggak bakal lupa nick gue sama ella, Bacreh for Ella and Munak for me. A little bit weird, tapi itu juga yang nggak bakal bisa gue dapetin lagi sama temen-temen SMA gue sebentar lagi. Yap, bersiap-siap hidup tanpa kompibaiksekali di sekolah, tanpa Condition Zero yang bisa bikin gue dan temen-temen gue teriak-teriak, dimarahi guru, bahkan diusir sama penjaga sekolah gara-gara kelamaan main sepulang sekolah. 

Condition Zero, entah kapan lagi gue bisa mainin lo bareng temen-temen gue, nggak akan pernah bisa lagi mungkin. Tapi sesingkat apapun kebersamaan kita, gue tetep install lo di laptop gue dirumah, dan sewaktu-waktu gue kangen sama lo, gue bakal mainin lo kok. Gue bakal defuse bom dari terrorist, gue bakal nyelametin hostage, gue nggak bakal ngelupain lo CSCZ :*
 hasil screenshot si Luthfy
sengaja nggak bunuh-bunuhan, biar bisa dapet pose ini

Epilog
Bu Estu :” Heru, keluar!”
Heru pun keluar dari kelas gara-gara mainan CS waktu pelajaran matematika. Tidak lama kemudian heru masuk lagi.
Bu Estu :” Ngapain kamu Her?”
Heru      :”Ambil dosgrip bu..”
Beberapa saat kemudian…
Bu Estu :”Eko, susul Heru!”
Eko pun keluar menyusul heru karena ia ketahuan juga main CS.
Tak lama setelahnya..
Bu Estu :”Luthfy, daritadi kamu saya perhatikan tidak konsentrasi, keluaaarr!”
Luthfy sengaja bermain CS karena memang berniat keluar dari kelas matematika saat itu dan menyusul Heru serta Eko.

Terima kasih Tuhan, kau telah perkenalkan kami dengan Counter Strike Condition Zero ….