Terkadang, gue pengen jadi seseorang yang santai dan nggak begitu memikirkan pelajaran, nggak termakan hati karena nilai, and so fort. Nggak jadi orang yang pinter, nggak juga jadi orang yang bodoh. biasa aja. gue nggak bilang gue pinter, tapi gue juga nggak bilang gue bodoh. jadi, sudahkah gue jadi orang yang biasa saja? jawabannya, belum.
Gue masih termakan hati ketika nilai gue jelek. gue masih terburu-buru kalo tugas nggak keburu kelar and so fort. jadi, ya begitulah. but don't wanna say I'm clever, SMA 1 sarat akan orang pintar. oh shit.
Menurut subyektivitas gue, ada berbagai macam orang pintar. sekali lagi, orang pintar. bukan cerdas.
1. Pintar dan Pelit
Banyak sekali orang di dunia ini yang pintar, tapi pelit. Dan itu wajar, karena mereka berusaha dengan susah payah mencapai apa yang mereka usahakan. tapi pelit. in this case, pelitnya adalah mereka nggak mau berbagi sedikit pun apa apa yang mereka punya. bahkan cuma ngasi tau V0 pada gerak vertikal keatas yang nggak sama dengan nol pun mereka enggan. cuma minta diajari sedikiiiiit aja nggak mau. cuma minta contekan PR saja mereka menolak implisit maupun secara eksplisit. nah apalagi saat ulangan, mereka adalah orang-orang yang tidak pernah berdosa.
2. Pintar dan Nakal
kombinasi yang cukup kompleks, tapi sering juga kita temui. hal itu karena memang pada dasarnya mereka sudah pintar sejak awal tapi kelakuan mereka saja yang kurang rajin. kurang menaati peraturan, bertingkah seenaknya, dan santai, nggak ngoyo, tapi memetik hasil yang tidak mengecewakan. biasanya yang seperti ini cowok, karena kalau cewek udah nakal, biasanya susah buat jadi pintar.
3. Pintar dan Dermawan
Ada banyak juga orang-orang pintar yang masih dermawan. yang mau berbagi saat mengerjakan PR, mau mengajari dan berbagi kepintaran, mau memberi contekan saat ulangan dan seterusnya. Dijamin, kalau orang pintar yang seperti ini pasti banyak teman, tapi juga pasti sering dimanfaatkan oleh pecontek-pecontek nggak tau diri. jadi terkadang, kepintaran si dermawan diambil dengan tidak sopan oleh pecontek-pecontek biadab itu.
4. Tekun mirip Pintar
Kategori ini statusnya mungkin hampir sama dengan protista mirip jamur. ngerti? kalo nggak ya udah. jadi intinya, orang golongan ini bisa saja pintar, bisa saja enggak, tapi mereka tekun. jadi mereka nggak selalu mendapat nilai bagus, tapi mereka selalu rajin mengerjakan tugas dan selalu teliti. orangnya pasti rajin, rapi, pendiam, nggak neko-neko, selalu memperhatikan guru, nggak pernah absen, dan seterusnya.
Untuk jadi orang pintar, tentu saja nggak mudah, butuh perjuangan yang cukup keras dalam persaingan. Alhasil, adanya daya juang yang super dari para orang pintar. dan satu lagi kebiasaan mereka, mereka suka minum Tolak Angin. Jayus? biarin.
Untuk jadi orang pintar, tentu saja nggak mudah, butuh perjuangan yang cukup keras dalam persaingan. Alhasil, adanya daya juang yang super dari para orang pintar. dan satu lagi kebiasaan mereka, mereka suka minum Tolak Angin. Jayus? biarin.
Jadi, terkadang, menjadi pintar itu menyenangkan, tapi ya hanya sesaat. kenapa? karena akselerasi yang ada dibawahnya selalu meningkat dan tidak sama dengan nol. Dilihat dari sisi ini, mungkin untung bagi orang-orang yang biasa aja karena nggak perlu ngoyo dalam belajar. tapi dilihat dari sisi lain, mungkin orang-orang yang biasa aja nggak pernah merasakan sensasi jatuh bangun yang spektakuler dalam persaingan yang superketat dan melelahkan.
so, what kind of clever person are you?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar