Hello Mawar!
Apa kabar?
Gue mungkin selama ini sudah menjadi teman yang belum cukup baik, belum cukup pengertian, kurang responsif, pasif, nggak peka, dan sebagainya.
Mawar memang nggak begitu jauh dengan gue secara fisik, tapi apa-apa yang ada di benak dia, keluh kesah dia, nggak semua gue tahu, dan gue bantu.
Suatu malam, Mawar sms gue, dan sayangnya gue sedang enggak begitu memperhatikan handphone gue yang memang biasanya sepi kalau malam. Sebuah emoticon sedih terkirim dari Mawar, gue balas dengan sebuah pertanyaan "Mengapa?" jam 10 malam, tidak ada balasan.
Esoknya, dia bilang ada kejadian menarik semalam, dan gue sudah melewatinya. Sewaktu gue tanya lagi kejadian apa, dia menolak memberi tahu. Alasannya, dia takut menangis, lagi.
Sedang ada yang tidak beres dengan Mawar, bahkan seseorang berani-beraninya membuat Mawar menangis. Gue memang enggak tahu siapa, tapi gue hanya menerka. Dan tentu saja, tidak selalu benar.
Gue terus bertanya sama Mawar, dia terus mengelak dan tidak ingin membahas lagi. Sudah cukup sakit mungkin hatinya. Gue nggak mau mengoyak lukanya lagi. Semoga nggak ada lagi orang yang menyakiti dia.
Lewat postingan ini, gue pengen minta maaf sama Mawar. Selama ini, jujur, gue masih sangat berharap Mawar bisa bersatu sama Daun. Status Daun yang single membuat gue pengen melihat Mawar sama Daun bareng-bareng lagi, bahkan beneran berhubungan. Tapi siapa gue? Apa hak gue atur-atur hidup orang?
Kalau memang orang yang bikin Mawar nangis tempo hari itu Daun, mungkin gue akan perlahan melupakan impian persatuan yang gue dambakan antara Mawar dan Daun. Gue bakal selalu mendukung apapun yang lo pilih, Mawar. Buat Daun, semoga lo selalu sukses, maafin gue juga ya. (Meskipun lo nggak pernah tahu gue minta maaf ke lo lewat postingan ini).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar