Ini cerita salah seorang temen gue. sebut saja dia Mawar.
Mawar berteman dekat dengan seorang temen cowok bernama Daun. Mereka udah deket.banget. gue sampe bingung gimana mau mendeskripsikan kedekatan mereka. Mawar sempat mengelak kalo dia suka Daun. Daun juga mengelak kalo dia suka Mawar. intinya, pengelakan.
Sampai pada akhirnya, Mawar mengaku kalau dia cukup tertarik sama Daun. Daun juga terkesan 'suka' sama Mawar. Baiklah, tinggal menunggu waktu sepertinya.
Tapi kenyataan berkata lain. Mawar menunggu. bahkan gue juga ikutan nunggu. Tapi Daun nggak juga menyatakan perasaannya. Mawar capek. Gue juga. Kita semua capek. Nggak tau Daun capek ato enggak. Yang pasti, sampai detik ini, gue masih nggak bisa ngerti jalan pikiran Daun.
As time goes by, ternyata nggak cuma Daun yang suka sama Mawar. Masih ada yang antri di barisan belakang. Akar. Namanya Akar, ya sebut aja dia Akar. Akar ternyata dari dulu suka sama Mawar. Dan dia harus nunggu karena tau kedekatan Mawar dan Daun. Sampai setelah Daun dan Mawar nggak jadi-jadi, baru Akar memberanikan diri.
Gue sendiri juga akhirnya jadi bingung karena Mawar menerima Akar. Daun dikemanain? Mungkin Mawar pengen ngelupain Daun. Mungkin.
Tapi nggak bisa! tetep aja mawar nggak bisa ngelupain Daun. Mawar putus sama Akar, gara-gara dia masih suka Daun. Dimana lagi Daun sekarang?
Awalnya, memang belum terlalu terlambat buat kembali sama Daun. Tapi, ternyata justru Daun yang sekarang mengelak, menolak dan benar-benar menjauh. Daun telah memilih. Ada orang lain datang entah dari mana merasuki kehidupannya menggantikan posisi mawar. Namanya Tulip. panggil saja dia Tulip. Gue udah baik banget ngasih nama Tulip ke dia.
